1 |
Tugu Siti manggopoh |
Wisata Sejarah |
Simpang Gudang, Nagari Manggopoh, Kecamatan Lubuk Basung, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat |
 |
Monumen berdiri sebagai penghormatan atas jasa Siti Manggopoh, pahlawan wanita Minangkabau yang memimpin perlawanan dalam Perang Belasting 1908, Dekat monumen terdapat Kompleks Makam Pahlawan Siti Manggopoh, yang menyimpan 17 makam pejuang, termasuk makam utama beliau |
Detail
|
2 |
Rumah Kelahiran Buya Hamka |
Wisata Sejarah |
Nagari Sungai Batang, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat |
 |
Menampilkan barang pribadi asli Buya Hamka: tempat tidur masa kecil, jubah, tongkat, koper, dan item lain penggunaan sehari-hari Memuat koleksi buku beliau sebanyak 31 judul dari total 137 karya yang ditampilkan di rak kaca Foto dokumentasi perjalanan hidup Hamka sejak masa muda hingga wafatnya juga dipajang di berbagai sudut museum Tersedia pula ruang perpustakaan dan mushola untuk kenyamanan pengunjung |
Detail
|
3 |
Tugu Parang Panta |
Wisata Sejarah |
Jl. Raya Sungai Pua, Sungai Pua, Kec. Sungai Pua, Kabupaten Agam, Sumatera Barat 26181 |
 |
Tugu Perang Panta, yang terletak di Nagari Sariak, Kecamatan Banuhampu, Kabupaten Agam, Sumatra Barat, didirikan sebagai pengingat akan peristiwa bersejarah yang terjadi sekitar tahun 1949, beberapa waktu setelah kemerdekaan Indonesia. Tugu Perang Panta menjadi lambang keberanian dan semangat juang masyarakat Sariak yang tidak gentar dalam menghadapi kezaliman penjajahan. |
Detail
|
4 |
Rumah Gadang Datuak Batuah |
Wisata Sejarah |
Koto Tangah. Kec Tilatang Kamang. Kab Agam |
 |
rumah gadang yang dijadikan homestay atau atraksi desa wisata biasanya menyediakan fasilitas seperti kamar mandi bersama atau pribadi, mushola, selfie area, bahkan paket makanan atau kesenian untuk wisatawan |
Detail
|
5 |
Rumah Gadang Purichhatali |
Wisata Sejarah |
Koto Tangah. Kec Tilatang Kamang. Kab Agam |
 |
Tempat tinggal keluarga besar secara matrilineal,
Tempat musyawarah adat seperti upacara khitanan, pernikahan, batagak gala, dll.,
Pusat simbol budaya masyarakat Minangkabau |
Detail
|
6 |
Monumen Pesawat Gaduik |
Wisata Sejarah |
Gaduik Kec. Tilatang Kamang. Kab Agam |
 |
Monumen ini bukan objek wisata resmi, sehingga fasilitasnya tergolong sangat terbatas. Informasi spesifik tentang keberadaan toilet, mushola, warung, atau area istirahat belum banyak tersedia. Dari foto dan laporan media, monumen ini tampak kurang terawat—pengelola lokal bahkan menyebut perlunya biaya untuk pemeliharaan |
Detail
|
7 |
Museum Seh Sulaiman Arrasuli |
Wisata Sejarah |
Canduang Koto Laweh. Kec Canduang. Kab Agam |
 |
Museum Syekh Sulaiman Arrasuli memang telah dilengkapi beberapa fasilitas penting untuk kenyamanan pengunjung Kamar mandi bersama, Kamar mandi pribadi, Kipas angin, Musholla untuk beribadah |
Detail
|
8 |
Rumah Kelahiran Hj Agus Salim |
Wisata Sejarah |
Koto Gadang. Kec IV Koto. Kab Agam |
 |
eskripsi detail menyebutkan rumah ini adalah bangunan kayu dan batu bercat hijau es-mint, dengan struktur khas era kolonial: terdiri dari satu kamar utama, tiga kamar lainnya, satu beranda, ruang tamu, dan ruang makan. Dapur tradisional dengan tungku kayu serta furniture klasik seperti kursi rotan dan meja tua masih bisa ditemukan di sini — menambah nuansa autentik suasana rumah tempo dulu |
Detail
|
9 |
Taman Makam Pahlawan Sitimanggopoh |
Wisata Sejarah |
Manggopoh. Kec Lb Basung. Kab Agam, |
 |
Inilah suasana Taman Makam Pahlawan Siti Manggopoh di Kecamatan Lubuk Basung, Kabupaten Agam—sebuah lokasi sakral dan bersejarah di mana pejuang wanita asal Minangkabau, Siti Manggopoh, dimakamkan bersama rekan-rekannya. |
Detail
|
10 |
Mahkam Pahlwan Perang Kamang |
Wisata Sejarah |
Magek. Kec Kamang Magek. Kab Agam |
 |
yang didedikasikan bagi 71 pejuang yang gugur dalam Perang Kamang tahun 1908, melawan penjajahan Belanda karena penindasan pajak (belasting). Lokasinya resmi diresmikan pada 15 Juni 1963 oleh Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal A.H. Nasution |
Detail
|
11 |
Makam Tuanku Nan Tuo |
Wisata Sejarah |
Balai Gurah. Kec Ampek Angkek. Kab Agam |
 |
Makam Tuanku Nan Tuo adalah situs bersejarah yang dihormati sebagai tempat peristirahatan seorang ulama besar dan tokoh Perang Padri. Lokasinya sangat sederhana dan minimalis: makam dikelilingi oleh pagar kawat berduri dan tidak dilengkapi fasilitas modern untuk wisatawan—seperti toilet, area parkir resmi, mushola, atau warung. Meski begitu, makam ini tetap dijaga oleh masyarakat setempat. Banyak peziarah datang, khususnya untuk ziarah, berdoa, dan merawat area makam sesuai tradisi. Kompleksnya ditandai oleh makam Tuanku Nan Tuo dengan jirat batu kali dan nisan menhir polos, serta makam kemenakannya yang lebih sederhana. Semuanya diselimuti suasana tenang, cocok bagi pengunjung yang datang dengan niat khidmat dan reflektif. |
Detail
|